Banyuwangi  – Sempat menjalani perawatan intensif, pelajar yang menjadi korban kebakaran di rumahnya sendiri, Milawati, 16 tahun, meninggal dunia. Dia menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan untuk dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Dr. Soetomo, Surabaya. Dia sempat dilarikan ke RS Bangil namun nyawanya tidak tertolong.

Direktur RSUD Genteng, Banyuwangi, dokter Siti Asiyah Anggraeni mengatakan, pasien tersebut dirujuk ke RS Dr. Soetomo karena memerlukan perawatan khusus. “Pasien ini perlu dirujuk ke Dr. Soetomo karena kondisinya terjadi kontraktur, baik tangan maupun kaki, jari-jarinya sudah kaku, kemudian luka dilipatan-lipatan itu perlu perawatan khusus,” jelasnya, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Dengan kondisi saat itu yang masih stabil, sehingga pasien dinyatakan cukup transportable. Akhirnya pasien ini dibawa ke Surabaya untuk dirujuk ke RS Dr. Soetomo.

Dalam perjalanan menuju Surabaya, tepatnya di wilayah Pasuruan, menurut Asiyah, kondisi Milawati mulai menurun. Saat itu juga langsung dilakukan pengobatan oleh dokter dan perawat yang ikut mengantar pasien. “Pasien kok semakin memburuk, kesadarannya turun. Sehingga langsung kita belokkan ke RS terdekat, RS Bangil,” tegasnya.

Ekspresikan Cinta Indonesia, Ratusan Lansia Tionghoa di Banyuwangi Kirab Bendera Merah Putih

Setiba di RS Bangil, lanjut Asiyah, pasien langsung diobservasi di IGD. Namun takdir berkata lain. Sekitar 20 menit di IGD, kata dia, pasien meninggal. Dia meninggal dunia sekitar pukul 21.20 WIB. “Karena memang perburukan kondisi umum,” teganya.

Dijelaskannya, saat pertama kali masuk ke RSUD Genteng kondisi pasien masih sadar. Namun luka bakar pada tubuhnya mencapai lebih dari 90 persen. Bagian tubuh yang masih utuh tanpa luka bakar hanya bagian wajah. Sedangkan bagian tubuhnya yang lain mengalami luka bakar.

Dia menegaskan, pasien yang mengalami luka bakar lebih dari 90 persen, risiko kematian sangat besar. Karena banyak cairan yang keluar, risiko infeksi juga besar karena luka terbuka lebar dan lukanya dalam. “Jadi risiko infeksinya sangat besar,” ujarnya.

Dia menyebut, malam itu juga jenazah Milawati dibawa pulang ke rumah duka. Saat meninggal di IGD RS Bangil dan mendapatkan surat kematian jenazah gadis itu langsung dibawa ke Banyuwangi. “Langsung kita bawa ke rumah almarhum,” pungkasnya.

Untuk diketahui, rumah Milawati di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu terbakar pada Senin, 12 Agustus 2024. Rumah ini diduga terbakar setelah terjadi korsleting listrik pada stop kontak di kamar pelajar tersebut.

Saat kejadian, Milawati sedang tertidur pulas dikamarnya. Diduga dia tertidur setelah pulang dari sekolah. Saat itu, ibunya sedang bekerja. Sehingga Milawati seorang diri di dalam rumah tersebut.

Saat korban tertidur inilah, diduga terjadi korsleting listrik dari stop kontak yang berada di dinding kamar korban. Arus pendek tersebut diduga memicu percikan api dan langsung membakar kasur yang terbuat dari kapuk.

Seketika itu, Milawati terbangun dan kemudian lari keluar rumah sambil menjerit meminta tolong. Milawati kemudian dilarikan ke RSUD Genteng untuk mendapatkan perawatan.

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono