SEMARANG – Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyatakan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun ini memiliki resiko kerawanan konflik yang sangat kompleks lantaran para paslon bupati dan walikota punya hubungan emosional tersendiri dengan massa pendukungnya. Baca Juga: Polda Jateng Respon Emak-emak yang Digigit Herder di Graha Padma Semarang
1. Paslon bupati walikota punya pendukung fanatik
Menurut Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho, para paslon bupati maupun walikota juga lebih dikenal di daerah pemilihan masing-masing sehingga terjadi fanatisme politik yang berpotensi memicu konflik sosial. Bahkan masyarakat beresiko timbul pro dan kontra karena berhadapan langsung.“Oleh karena itu, personel pengawal pribadi tidak boleh lengah sedikitpun dalam mengantisipasi ancaman dan gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi dan berdampak bagi keselamatan calon kepala kepala daerah,” tegasnya, Rabu (18/9/2024).
2. Dibekali latihan khusus
Pihaknya saat ini telah menambah jumlah pegawal pribadi sebanyak 92 personel untuk mengantisipasi konflik di wilayah Pilkada yang punya lebih dari dua paslon. Para personel pengawal pribadi juga dilatih secara khusus di Mako Brimob Kompi Simongan Satbrimob Polda Jateng, mulai 17 hingga 22 September 2024. 3. 92 pengawal pribadi dilatih menembak dan beladiri.
Ratusan Brimob bersenjata gas air mata bersiaga di Gedung DPR jelang pengesahan RUU Pilkada pada Kamis (22/8/2024).
Pihaknya memang sengaja menyiapkan 92 personel pengawal pribadi tambahan untuk memenuhi kebutuhan dari delapan kabupaten dan kota yang punya lebih dari dua paslon.
“Kebutuhan tambahan personel Walpri muncul akibat adanya delapan kabupaten dan kota yang memiliki lebih dari dua pasangan calon kepala daerah. Sebagai antisipasi, Polda Jateng menyiapkan 92 personil tambahan yang telah melalui seleksi ketat,” akunya.
Puluhan personel pengawal pribadi ditempatkan di delapan polres. Masing-masing Polresta Cilacap, Polresta Pati, Polres Tegal Kota, Polres Temanggung, Polres Pemalang, Polres Kendal, Polres Salatiga, dan Polres Klaten. Mereka dinyatakan lulus tes psikologi, dan akan menjalani pelatihan menembak, bela diri, proteksi VIP, serta pelatihan fisik lainnya.
“Melalui pelatihan ini diharapkan para Walpri memiliki kematangan jiwa, mental yang baik, keterampilan beladiri, kemampuan menembak dan pengawalan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya berbagai potensi permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya mengawal pasangan calon,” ungkapnya.
4. Pengawal pribadi diharapkan tetap humanisilustrasi Brimob
Lebih lanjut, ia berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen menunjukan dedikasi yang tinggi sehingga saat menghadapi tugas sebenarnya sudah siap dan memiliki kewaspadaan yang tinggi.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap seluruh personil Walpri mampu bertindak profesional, prosedural, dan humanis, sehingga tugas pengawalan dapat berjalan aman dan lancar,” ujar Agus.
sumber: Idntimes.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo