SEMARANG – Seorang pria Semarang sempat mengaku menjadi korban penjambretan di wilayah Boyolali. Terungkap dia mengarang cerita itu, bahkan menusuk perut sendiri supaya tidak ditagih uang oleh kakak pacarnya.
Supaya ceritanya bisa dipercaya, dia bahkan menusuk perutnya sendiri menggunakan cutter.

“Dia menusuk perutnya sendiri dan mengaku telah menjadi korban penjambretan,” kata Kanit Reskrim Polsek Sambi, Aipda Pongky Ristanto, Rabu (2/10/2024).

Berawal Diberi Uang Kakak Pacar

Pongky mengungkapkan pria itu berinisial PS (36), warga Mijen, Kota Semarang. Insiden ‘penjambretan’ itu terjadi pada Rabu (25/9) di dekat patung tani, Desa Catur, Kecamatan Sambi.

Awalnya, PS diminta kakak dari pacarnya untuk mencarikan mobil. Bahkan, kakak kekasihnya itu sudah menyerahkan uang Rp 40 juta.

“Awalnya PS ini diminta mencarikan mobil pikap oleh kakak pacarnya. Diberi uang Rp 40 juta. Tapi hingga beberapa waktu, mobil belum didapat. Kemudian PS diminta mengembalikan uang itu,” kata Pongky.

Kemudian di hari kejadian, PS ke Sambi dan bermaksud bertemu dengan kakak pacarnya untuk mengembalikan uang. Namun, dia kemudian membuat sandiwara seolah-olah dijambret dan mengaku uang Rp 60 jutanya hilang.

“Saat itu, PS ini hendak datang ke Sambi. Sesampainya di Desa Catur, dia lalu menusuk perutnya dan mencari pertolongan warga,” terang Pongky.

Polisi Temukan Kejanggalan

PS kemudian dibawa ke rumah sakit di Sambi. Karena luka yang diderita cukup dalam, ia dirujuk ke rumah sakit di Solo. Kekasihnya yang menerima informasi tersebut lantas melaporkan insiden itu ke polisi.

Polsek Sambi yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan. Hasilnya, berdasarkan olah TKP, kepolisian menemukan sejumlah kejanggalan, seperti luka di perut dan robekan di baju yang dikenakan berbeda.

Dari fakta-fakta hasil penyelidikan, lanjut Pongky, PS akhirnya mengaku kejadian penjambretan disertai penusukan itu merupakan sandiwara saja. Kejadian itu tidak pernah ada. Luka di perut PS bukan ditusuk jambret tapi dia lakukan sendiri dengan cara menusuk perut sendiri.

PS mengakui ia sengaja mengarang cerita tersebut sehingga keluarga pacarnya iba dan uangnya tak ditagih.

“Saat hendak ke Sambi, PS ini merekayasa seolah-olah telah menjadi korban penjambretan dan penusukan agar uangnya tidak terus ditagih. PS mengaku jika uang Rp 40 juta itu telah habis digunakan untuk bermain judi slot,”terangnya.

“Yang bersangkutan kita beri sanksi wajib lapor, seminggu dua kali,” tegasnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai