Semarang – Genangan banjir rob di Jalur Pantura Semarang-Demak, sudah seminggu ini merendam akses utama dari Kota Semarang ke Demak mau pun sebaliknya. Akibat rob, arus lalu lintas dua arah terganggu dan terjadi kemacetan panjang.

Banjir rob limpasan dari abrasi di pesisir Demak ini menghambat aktivitas masyarakat. Lokasi tergenang rob berada di kawasan industri padat pekerja. Rob di Pantura Demak rutin terjadi, tetapi bagi masyarakat, banjir rob seminggu terakhir ini termasuk paling parah.

Rob setinggi 20-30 cm itu menggenangi Jalur Pantura Semarang-Demak. Lalu lintas dari Semarang ke arah timur Demak terganggu. Macet yang terjadi cukup panjang. Bahkan, kendaraan yang akan ke Demak terjebak macet sampai perbatasan Sayung dan Genuk, Kota Semarang.

Untuk ke arah Semarang aman dan lancar, namun saat arus lalu lintas padat, terkadang pun juga terjadi kepadatan dan antrean.

Tak jarang, tinggi genangan rob naik bahkan sering mencapai 50 cm saat terjadinya pasang. Setiap terjadi rob, selain kemacetan lalu lintas, juga masyarakat merasa tak nyaman dan menghambat perjalanan terutama ekspedisi.

Para sopir truk-truk ekspedisi di jalur dilalui melintasi Pantura Demak mengeluhkan terlambat sampai ke tujuan. Selain itu, banjir rob juga menyebabkan kerusakan jalan.

Masyarakat pengguna jalan pun dirugikan. Rob menyebabkan arus lalu lintas terganggu, jalur penghubung antar kota dan provinsi macet panjang sehingga aktivitas menjadi tidak normal. Terlebih rob berhari-hari, kondisi infrastruktur jalan rusak akibat genangan banjir rob.

Meski sudah ada Tol Semarang-Demak yang juga menjadi tanggul laut, namun rob masih terjadi. Masyarakat rugi dan hanya berharap pembangunan infrastruktur dari pemerintah berhasil dalam mengatasi rob.

Sumber :  www.rmoljawatengah.id

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo