Malang – Elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin menunjukan tren positif. Hal itu terbukti dari survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) pasangan Wahyu-Ali unggul dibandingkan dua calon lainnya.

Survei digelar LSI Denny JA mulai 11 Nopember 2024 sampai 17 Nopember 2024 dengan jumlah 880 responden dan margin of eror 3,4 persen. Survei mencatat pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) unggul 41,3 persen.

Sementara elektabilitas pasangan urut 2 Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 14,3 persen dan pasangan nomor urut 3 M Anton-Dimyati sebanyak 34,5 persen.

“Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin unggul 6,8 persen dari pasangan Anton-Dimyati dan unggul 27 persen dari pasangan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko,” kata Peneliti LSI Denny JA Fadly Fakhri Fauzan kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).

Fadly juga menjelaskan, pasangan WALI juga unggul berdasarkan jumlah pemilih laki-laki dan perempuan. Jika melihat latar belakang agama hampir mayoritas juga menentukan pilihannya kepada WALI

“WALI unggul di pemilih laki-laki dan perempuan, pemilih beragama Islam atau non muslim. Selain generasi muda dan pemilih di bawah usia 50 tahun,” jelasnya.

Berbeda dengan rivalnya M Anton-Dimyati (Abadi), yang mayoritas pemilihnya usia di atas 50 tahun yakni 43,5 persen.

Sementara untuk ketokohan Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat juga masih memiliki tingkat elektabilitas tertinggi yaitu 40,2 persen.

Sementara calon Wali Kota Malang nomor urut 3 Mochammad Anton 35,9 persen dan calon Wali Kota Malang nomor urut 2 Heri Cahyono sebesar 13,9 persen.

Hasil serupa juga ditunjukkan pada survei ketokohan Calon Wakil Wali Kota Malang. Dimana dalam hal ini, Calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1 Ali Muthohirin unggul dengan angka 37,3 persen.

Sementara nomor urut 2 Ganisa Pratiwi Rumpoko sebesar 14,1 persen dan nomor urut 3 Dimyati Ayatulloh sebesar 29,3 persen.

Fadly mengungkapkan, ada sejumlah indikator yang mendongkrak elektabilitas WALI, di antaranya adalah pasangan WALI paling disukai oleh masyarakat Kota Malang. Ditambah program yang diusung benar-benar mengakomodir kebutuhan masyarakat.

“Faktor pendorong lain yaitu pasangan WALI unggul pada waktu debat serta isu korupsi yang ternyata masih diperhatikan oleh masyarakat Kota Malang,” ungkapnya.

Fenomena menarik dibeberkan Fadly dari hasil survei yang dilakukan, yakni pengenalan masyarakat terhadap tokoh yang tak berbanding lurus dengan tingkat keterpilihan.

Misalnya calon Wali Kota Moch Anton dengan tingkat pengenalan 97 persen, namun kesukaan masyarakat hanya 68,3 persen.

Berbeda dengan calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang memiliki tingkat pengenalan 80,7 persen, tapi kesukaan masyarakat juga tinggi sebesar 80,3 persen.

“Hal itu juga terjadi pada calon Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, di mana 63 persen masyarakat mengenal, tapi tingkat kesukaan untuk memilih Ali Muthohirin sebesar 83 persen,” kata Fadly.

“Jadi semakin dikenal dan populer Abah Anton, tidak juga diikuti masyarakat untuk memilih dia,” sambungnya.

sumber: detikjatim

 

Pilwakot Malang, Paslon Wali, Pasangan 1, Mbois, WALI, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Kodya Malang, Pemkot Malang, Pemerintah Kota Malang