MAGELANG – Sebuah video yang memperlihatkan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengumpat penjual es teh di Magelang mendadak viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Gus Miftah yang tengah berada di atas panggung sebuah majelis, terlihat berbicara dengan penjual es teh yang berada di bawah.

Kejadian ini pun langsung menarik perhatian netizen.

Dalam cuplikan video yang beredar luas, Gus Miftah terlihat bertanya kepada pria penjual es teh, “Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor),” sambil mengeluarkan candaan yang disambut tawa dari para jemaah yang hadir.

Gus Miftah melanjutkan, “Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir).”

Penjual es teh tersebut, yang tampak mengenakan peci dan menjunjung kayu alas dagangannya di atas kepala, menjadi sorotan kamera. Peristiwa ini terjadi di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (25/11) dan langsung menarik perhatian publik.

**Penjelasan Pengacara Gus Miftah

Terkait video viral tersebut, pengacara Gus Miftah, Herdian Saksono, memberikan klarifikasi.

Menurutnya, kata-kata Gus Miftah dalam video tersebut merupakan bagian dari guyonan yang biasa digunakan dalam penyampaian syiar.

“Itulah guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar, dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda yang menurut Gus itu merupakan intermeso dan menarik perhatian para khalayak ramai,” kata Herdian Saksono, Selasa (3/12).

Gus Yusuf Chudlori Buka Suara

Sahabat Gus Miftah yang juga pengasuh Ponpes API Tegalrejo, Gus Yusuf Chudlori, turut memberikan klarifikasi mengenai video tersebut.

Gus Yusuf mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut memang terjadi di Magelang, dan ia berada di samping Gus Miftah saat peristiwa itu berlangsung.

“Terkait video Gus Miftah dengan bakul es itu di Magelang, bertepatan saya ada di samping beliau, hadir di majelisnya. Saya waktu itu melihat itu spontan, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan bakul, dengan jamaah, ya guyonan biasa,” ujar Gus Yusuf Chudlori.

Gus Yusuf juga menambahkan bahwa Gus Miftah seringkali memborong dagangan para penjual, termasuk es teh, sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat. “Toh Gus Miftah juga sering mborong bakul-bakul es seperti itu, nglarisi jajanan-jajanan punya jemaahnya. Jadi itu ya wajar-wajar saja,” katanya.

Sebagai bukti, Gus Yusuf membagikan momen ketika Gus Miftah memborong dagangan seorang wanita yang menjual tahu aci di sebuah majelis.

Setelah melakukan tanya jawab, Gus Miftah memberikan hadiah sebesar Rp 1 juta kepada wanita penjual tahu aci tersebut yang masih kuliah.

Dengan klarifikasi dari pengacara dan sahabat Gus Miftah, kini masyarakat diharapkan dapat lebih memahami konteks dari video viral tersebut yang sebenarnya merupakan bagian dari komunikasi santai dan guyonan khas Gus Miftah dengan para jemaah dan pedagang.

sumber: radarkudus

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo