KOTA MALANG – Tingkat partisipasi pemilih dalam hajatan Pilkada Kota Malang 2024 hanya sebesar 64,82 persen atau 428.323 jiwa saja. Sementara tingkat golput sebesar 35,17 persen atau 232.421 jiwa dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Malang sebanyak 660.744 jiwa.

Ketua KPU Kota Malang, M Toyyib mengatakan, bahwa tingkat partisipasi yang rendah membuat mereka heran. Padahal KPU Kota Malang juga sudah gencar melakukan sosialisasi kontestasi Pilwali Kota Malang.

Dibandingkan Pileg dan Pilpres 2024 kemarin jelas bahwa angka golput saat ini tergolong besar. Sebab, pada pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024 tingkat partisipasi pemilih sebesar 18 persen. Artinya 82 persen pemilih datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya.

“Partisipasi pemilih di Pilkada Kota Malang 2024 ini sekitar 64 persen. Saya kurang tahu ya, fenomena apa yang membuat ini terjadi. Yang jelas sosialisasi kami tak kurang-kurang,” kata Toyyib. Dugaan awal KPU Kota Malang rendahhya tingkat partisipasi di Pilkada dibandingkan Pileg dan Pilpres karena hanya terdapat 3 paslon kandidat. Yakni, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin, Heri Cahyono – Ganis Rumpoko, dan Moch Anton – Dimyati Ayatulloh.

Hal ini berbeda dengan Pilpres dan Pileg. Selain ada 3 paslon Capres – Cawapres. Ada juga puluhan calon DPD, DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kota Malang. Saat itu kampanye caleg dan capres-cawapres terbilang masif. “Intensitas kampanye saat itu lebih padat. Sedangkan di Pilwali intensitas kampanyenya lebih rendah,” tutur Toyyib.

Sumber : VIVA.co.id

 

Pilwakot Malang, Paslon Wali, Pasangan 1, Mbois, WALI, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Kodya Malang, Pemkot Malang, Pemerintah Kota Malang