Wednesday, January 15, 2025
Berita

PMK Hewan Ternak Meningkat di Semarang, Peternak Diminta Lakukan Tindakan Khusus

Semarang – Jumlah kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) di Kota Semarang terus mengalami peningkatan.

Dari Dinas Pertanian (Dispertan), sampai Minggu (12/1) kemarin, tercatat 47 kasus sapi terjangkit PMK, dengan 44 kasus aktif dan tiga sapi mati.

Kepala Dispertan Kota Semarang, Shotiah menjelaskan jika temuan tiga sapi yang mati ini termasuk satu anakan sapi.

Dua lainnya, ditemukan mati di awal bulan Januari. Dia menjelaskan, wilayah dengan kasus aktif terbanyak adalah Banyumanik dengan 30 kasus, disusul Mijen dengan 14 kasus.

“Jumlah kasusnya banyak ditemukan di Banyumanik sebanyak 30 kasus dan Mijen, 14 kasus,” katanya Senin (13/1).

Dispertan kata dia, telah bergerak melakukan pengobatan, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak.

Sapi yang terpapar PMK sedang dalam proses penyembuhan, sementara vaksinasi dilakukan untuk hewan yang masih sehat.

“Semarang mendapat 225 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian. Sebanyak 25 dosis sudah diaplikasikan, dan sisanya akan diselesaikan hingga Rabu ini,” jelasnya.

Shotiah meminta peternak tidak panik karena PMK dapat disembuhkan. Dia mengimbau agar peternak segera melapor jika mendapati gejala PMK pada hewan ternaknya.

Selain itu, mereka juha diminta untuk membersihkan kandang secara rutin,serta memberikan vitamin kepada hewan ternaknya.

Dia mengaku, Dispertan akan memetakan wilayah vaksinasi di Kecamatan Gunungpati, yang diharapkan tetap bebas dari kasus PMK.

Upaya vaksinasi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas di Kota Semarang.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 323