SRAGEN—Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah empat desa di tiga kecamatan di Kabupaten Sragen pada Minggu (21/4/2024) sore. Bencana itu mengakibatkan 21 rumah rusak, dua pohon tumbang, satu kajang tempat hajatan warga roboh, dan satu unit mobil rusak ringan.

Kerugian material akibat musibah itu diperkirakan mencapai belasan juta rupiah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, R. Triyono Putro, kepada Solopos.com, Senin (22/4/2024), mengungkapkan angin kencang terjadi di Kecamatan Sidoharjo, Tanon, dan Gondang.

Dia mengatakan bencana itu berawal saat hujan deras dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi di wilayah tiga kecamatan tersebut. Triyono menjelaskan di Kecamatan Sidoharjo, angin kencang menyampu di wilayah Perumahan Griya Sidoharjo Asri, Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo.

Dia menyampaikan akibat musibah itu satu unit mobil milik warga rusak ringan, satu set kajang hajatan roboh, dan satu set dekorasi hajatan warga rusak. Selain itu, pohon mangga berdiameter 20 cm di wilayah Desa Jetak, Sidoharjo, tumbang.

“Sementara di wilayah Kecamatan Tanon, angin melanda di Dukuh Gabusan, Desa Tanon, ada 14 rumah warga rusak, tepatnya di RT 019, RT 021, dan RT 023. Kerusakannya berupa genting rumah yang rontok. Kerusakan serupa juga terjadi tujuh rumah warga di Dukuh Suwatu Desa Tanon RT 024,” kata Triyono.

Dia melanjutkan di wilayah Kecamatan Gondang, angin melanda di Pasar Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen, berupa satu pohon tumbang ke jalan. Dia menyebut total kerugian materialnya mencapai Rp14,2 juta.

Dia menerangkan bencana angin kencang itu berdampak pada aktivitas warga terganggu, banyak genting rusak, dan membuat kepanikan warga.

“BPBD memberikan bantuan pangan untuk kebutuhan kerja bakti. Banyak warga yang bekerja bakti secara mandiri dan dibantu warga lainnya dalam penanganan bencana,” katanya.

Triyono mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar memangkas ranting pohon turus jalan dan pohon di permukiman yang berpotensi roboh dan membahayakan pengguna jalan serta berpotensi roboh menimpa rumah.

Dia meminta warga lebih waspada dalam kesiapsiagaan dengan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

“Penanganan bencana itu melibatkan 40 orang dari unsur BPBD, TNI, Polri, perangkat kecamatan, perangkat desa, PMI, Tagana, MDMC, SAR PSHT Karangmalang, SAR Poldes, Bagana, FKPPI, LPB NU, Relawan Tanon Reaksi Cepat, Obaloka, dan warga setempat,” ujarnya.

sumber: solopos

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono