DEMAK – BANJIR air laut pasang (rob) di wilayah Pantura Jawa Tengah, Sabtu (9/11), berdurasi lebih panjang dari sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bagi warga yang beraktivitas di pesisir diminta lebih waspada karena ketinggian rob dapat mencapai 1,1 meter.
Pemantauan Media Indonesia, Sabtu (9/11), memasuki dini hari banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah terus meninggi. Warga di sejumlah daerah terutama di daerah langganan rob seperti Demak, Semarang dan Pekalongan kembali meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan antisipasi membuat tanggul darurat di sekitar tempat tinggal.
Selain itu sejumlah barang terutama elektronik juga ditempatkan ke sudut rumah lebih tinggi, karena khawatir banjir rob datang pada dini hari seperti beberapa hari terakhir. “Biasanya banjir datang dini hari saat warga masih tertidur, kami khawatir jika itu terjadi, maka kami harus berjaga-jaga,” ujar Masukan, 59, warga Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Kondisi lebih parah sebagai dampak banjir rob dirasakan warga Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, karena ratusan keluarga terpaksa hidup di rumah panggung selama bertahun-tahun dengan bagian bawahnya tergenang air laut. Rob di desa ini berlangsung terus setiap hari dengan titik banjir terendah 50 sentimeter.
Hal serupa juga diungkapkan Mawardi, 40, warga Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, sebagian besar warga telah terbiasa hidup bersama rob. Setiap bulan mereka menghadapi kondisi ini, namun karena tidak mampu melakukan apapun, warga tetap bertahan.
“Kami harus kejar-kejaran dengan rob, setiap tahun harus meninggikan rumah tapi hanya ini yang kami punya dan sebagian besar warga tidak bisa meninggalkan kampung ini karena mereka hidup di pesisir sebagai nelayan,” ungkapnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Retna Swasti Karini mengatakan banjir air laut pasang (rob) memasuki hari Sabtu (9/11) ketinggian rata-rata 60 sentimeter. Namun durasi puncak rob lebih panjang mulai pukul 01.00-05.00 WIB dengan ketinggian 100-110 sentimeter.
Dampak banjir rob ini, lanjut Retna Swasti Karini, akan terasa bagi warga berada di sejumlah daerah di pesisir Pantura Jawa Tengah karena mengganggu aktivitas warga dengan radius terdekat bibir pantai seperti transportasi, bongkar muat di pelabuhan, budi daya perikanan darat dan petani garam.
“Kita imbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat terjadi puncak rob pukul 01.00-05.00 WIB, bahkan diperkirakan rob masih akan terjadi hingga Kamis (14/11),” ujar Retna Swasti Karini.
sumber: mediaindonesia
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo