SEMARANG – Masalah banjir rob di Tambak Lorok menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati mengatakan, rob harus segera ditangani agar tidak menghambat pembangunan dan kesejahteraan khususnya masyarakat Tambak Lorok.

“Nelayan di sini setiap dua tahun sekali harus mengeluarkan minimal Rp 100 juta,” kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, kepada awak media, Senin (18/11/2024). Uang itu digunakan untuk meninggikan rumah. Biaya yang cukup besar tersebut juga berdampak pada pendidikan anak-anak di kawasan Pesisir Kota Semarang tersebut.

“Akhirnya pendidikan putra-putrinya disisihkan, belanjanya untuk ibu-ibu disisihkan karena untuk menaikkan rumah,” ucap dia.

Menyikapi Perkembangan Akal Imitasi Artikel Kompas.id Karena persoalan rob, Mbak Ita mengaku sering kepikiran ketika ada warga Tambak Lorok yang menghubunginya.

“Kalau warga Tambak Lorok WA saya, saya deg-degan karena mesti yang keluar foto rob. Jadi sabar, sabar, sabar, dan alhamdulillah hari ini sudah bisa kelihatan hasilnya. Penantian pasti ada ujungnya,” ujar Mbak Ita.

“Sheet pile” Rp 230 miliar Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, DPR RI, BBWS, Lanal Semarang, PLN dan seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan pembangunan sheet pile di Tambak Lorok. Mbak Ita mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa merawat sarana-prasarana yang telah diberikan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi kepada Kota Semarang.

“Rp 230 miliar telah digelontorkan untuk pembangunan sheet pile di Tambak Lorok. Bapak Ibu sekalian yang ada di sini harus bangga bahwa sheet pile ini menjadi contoh untuk wilayah nasional,” kata dia.

Pemerintah Kota Semarang bersama dengan sejumlah stakeholder juga sudah melakukan 400 bibit tanaman untuk penanganan rob.

“Masih banyak hal-hal yang diperlukan untuk pembenahan. Untuk itu, kami mohon kepada seluruh stakeholder untuk bergerak bersama bergotong royong agar sheet pile ini tidak hanya berfungsi untuk mengurangi atau meminimalisasi rob dan banjir di Tambaklorok, namun juga bisa menjadi destinasi wisata,” ucap Mbak Ita.

sumber: Kompas.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo