Friday, January 10, 2025
Berita

Dispertan Semarang Imbau Penghentian Pembelian Sapi dari Luar Usai Dua Sapi Mati karena PMK

Semarang – Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang meminta peternak menghentikan sementara pembelian sapi dari luar daerah. Permintaan itu muncul karena ditemukan sapi yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan mati,

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti’ah, mengatakan dari laporan yang masuk ada 26 sapi yang terpapar PMK dan dua di antaranya mati. Dari jumlah tersebut 25 di antaranya ada di wilayah Kecamatan Banyumanik.

“Data yang masuk 25 ekor di Banyumanik, 2 mati, 23 terjangkit. Tambah satu terjangkit di Mijen,” kata Shoti’ah di Balai Kota Semarang, Kamis (9/1/2025).

Sapi-sapi tersebut bisa terjangkit ternyata berasal dari sapi yang dibeli dari luar Kota Semarang. Kemudian menular ke sapi lainnya.

“Awalnya informasinya yang di Banyumanik ada yang baru membeli dari luar kota. Dalam kurun waktu beberapa hari itu ada penularan PMK. Kejadiannya itu baru beli,” jelasnya.

Oleh sebab itu langkah yang diambil saat ini selain terus melakukan sosialisasi, vaksinasi, dan pengobatan, Dinas Pertanian Kota Semarang juga mengimbau para petani untuk menghentikan dulu kegiatan pembelian sapi dari luar kota.

“Karena merebak cepat, jangan beli dulu pembelian dari luar kota. Selain itu jaga kebersihan kandang dan tetap rutin disinfektan. Kami sedang koordinasi terus dengan teman-teman gerakan di lapangan untuk bisa menekan dan edukasi ke petani. Kami harapkan petani ada kesadaran agar jangan masukkan dulu (sapi dari luar kota). Imbauan dan sosialisasi ke peternak,” tegasnya.

sumber: detikjateng

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 151