SEMARANG – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen M. Fadil Imran mengecek kesiapan Polda Jateng dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Komjen Fadil melakukan pemeriksaan langsung mulai dari peralatan hingga personel.

Kegiatan itu dilakukan dalam apel personel dan peralatan dalam rangka asistensi dan supervisi Dalmas Nusantara di lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. Selain di Jawa Tengah, Fadil mengatakan pengecekan dilakukan ke semua Polda di Indonesia. Hal itu untuk memastikan kesiapan jika ada peningkatan eskalasi kondisi Pemilu dimana butuh penanganan.

“Ini kita laksanakan di semua Polda. Terakhir saya di Polda Jabar, sebelumnya Jatim, Sulsel, kita lakukan pengecekan tidak lain dan tidak bukan agar kesiapan personel, kesiapan peralatan, kesiapan logistik dan operasional semua bisa tergelar menghadapi tahapan inti pemilu 2024,” ujar Fadil.

Sementara itu terkait peralatan seperti drone untuk pelontar gas air mata, Danton Dalmas Ditsamapta Polda Jateng, Aipda Sulihanto mengatakan Polda Jawa Tengah memiliki dua unit. Drone itu murni buatan dalam negeri dari komunitas drone yang dinaungi Polri.

Drone tersebut bisa terbang hingga ketinggian 1 km. Namun ada aturan dari Kementrian Perhubungan sehingga dibatasi hanya 120 meter. Sementara itu untuk jarak penembakan gas air mata efektifnya di ketinggian 40 meter.

“Jangkauannya itu efektif di ketinggian sekilo (1 km). Tapi ada Permenhub jadi 120 meter. Penembakan efektif 40 meter, lebih dari itu meledak di udara. Radius dari pilot 2 kilometer,” paparnya.

Drone tersebut sebenarnya digunakan untuk menghalau massa dengan gas air mata ketika terjadi kerusuhan sehingga anggota tidak bisa mendekat. Namun hingga kini drone tersebut belum digunakan untuk menembakkan gas air mata, sehingga dimanfaatkan untuk patroli.

“Kalau massa mulai anarkis dan adanya perusakan. Sementara diterjunkan hanya untuk patorli dan latihan. Kondisi seperti itu belum ada,” bebernya.

Sementara itu dalam apel juga diperagakan simulasi kondisi kerusuhan saat pemilu. Dalam simulasi, kerusuhan dimulai dari dugaan perusakan surat suara hingga akhirnya terjadi keributan karena massa ingin pemilu ulang. Diperagakan juga evakuasi VIP dari kerumunan massa dengan pengamanan ketat serta helikopter

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, #KerenTanpaKnalpotBrong, #JatengBebasKnalpotBrong, #StopKnalpotBrong