SEMARANG – Gesekan antarperguruan silat kembali terjadi di wilayah Boyolali Utara, Senin (18/11/2024) malam.

Bentrokan antara dua kelompok perguruan silat di Kecamatan Kemusu, Boyolali mengakibatkan empat korban luka-luka.

Sebanyak 15 pelaku penganiayaan berhasil diamankan oleh aparat kepolisian.

Informasi yang dihimpun radarsolo.com, insiden bermula saat sekelompok anggota perguruan silat berkonvoi menuju Lapangan Gebyok, Kecamatan Juwangi.

Saat melintas di depan bengkel motor di Dusun Klewor, Desa/Kecamatan Kemusu, rombongan tersebut terlibat keributan dengan warga yang nongkrong di lokasi.

Mereka menduga para warga merupakan anggota kelompok silat lain.

Bentrokan itu menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Tiga di antaranya merupakan warga yang sedang nongkrong, sementara satu korban lainnya adalah anggota perguruan silat.

Kapolres Boyolali AKBP Budi Adhy Buono mengatakan, pihaknya bergerak cepat mencegah situasi semakin memanas.

Anggota Polres Boyolali dan Satbrimob Polda Jateng dikerahkan untuk meredam konflik.

“Anggota langsung bergerak untuk mencegah eskalasi konflik. Kami berkomitmen menjaga kondusivitas dan keamanan masyarakat,” ujar Budi, Selasa (19/11).

Sebanyak 15 anggota perguruan silat diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Para pelaku diketahui berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Sukoharjo dengan latar belakang yang beragam. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja swasta.

Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka dipulangkan dengan pengawalan ketat Sat Brimobda Jateng dan Sat Reskrim Polres Boyolali.

Kapolres Boyolali menegaskan, pihaknya akan meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah-wilayah rawan gesekan, terutama menjelang kegiatan besar.

Sinergi dengan tokoh masyarakat dan pimpinan perguruan silat akan menjadi prioritas untuk mencegah konflik serupa.

“Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga toleransi dan menahan diri. Pencak silat adalah warisan budaya yang mengajarkan kedisiplinan dan persatuan. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan konflik,” tegas Budi.

Budi juga mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan menjelang Pilkada 2024.

Dia menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menciptakan suasana yang kondusif dan aman.

“Insiden seperti ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kerja sama seluruh elemen masyarakat diperlukan untuk menjaga kedamaian dan menghindari perselisihan yang merugikan semua pihak,” pungkas kapolres Boyolali. (r

Sumber : RADARSOLO.COM

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo