BANJARNEGARA – Satu rumah di desa Sinduaji, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara mengalami longsor pada Rabu 18 Mei 2022.
Longsor di sebabkan karena hujan intensitas tinggi disertai angin mengakibatkan tebing setinggi 7 meter dan lebar 4 meter longsor menimpa rumah milik salah satu warga.
Petugas asessment Tagana Dinsos Kabupaten Banjarnegara Santo saat dikonfirmasi banjarnegaraku.com mengatakan, akibat tebing yang longsor tersebut rumah milik Riswanto (30 tahun) tertimbun longsor pada bagian ruang tamu.
“Korban merupakan warga dusun Sidaurip RT 2 RW 1 desa Sinduaji, Kecamatan Pandanarum,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, akibat dari kejadian tersebut sedikitnya 3 orang anggota keluarga mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan bidan setempat.
“Tiga korban mengalami luka ringan yakni Satini (27 tahun) luka jahit dibangian kepala, Dodit Prasetya (8 tahun) luka dibelakang telinga dan Ahzan (1 tahun) memar dibagian kepala,” lanjut Santo.
Pihaknya telah berkomunikasi dan melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD, PMI dan Dinsos untuk penanganan lebih lanjut, sementara warga telah melakukan kerja bakti pembersihan material longsor di sekitar lokasi kejadian.
Sementara berdasarkan hasil asessment dilapangan beberapa kebutuhan mendesak yang diperlukan antara lain terpal, peralatan dapur, logistik, matras, material bangunan dan seng.
Berdasarkan laporan yang masuk ke pusdalop BPBD Banjarnegara, respon cepat diberikan dengan berkordinasi bersama Dinsos serta PMI Kabupaten Banjarnegara.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan repon cepat langsung diberikan pasca laporan masuk sesuai dengan hasil asessment dilapangan.
“Kami berkordinasi dengan Dinas Sosial dan PMI Kabupaten Banjarnegara untuk mendistribusikan bantuan terpadu kepada korban,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa siaga dan waspada mengingat potensi terjadinya hujan di wilayah Kabupaten Banjarnegara akhir-akhir ini sangat tinggi.
“Tetap siaga dan waspada, selalu kenali tanda-tanda alam dan lingkungan sekitar, aktifkan sistem keamanan lingkungan dan selalu berkordinasi dengan perangkat desa jika terjadi keadaan darurat,” pungkas Andri.