SEMARANG – Polda Jawa Tengah mewaspadai peningkatan penyebaran paham radikal dan terorisme melalui konten media sosial pada masa kampanye pemilu 2024.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Satake Bayu Setianto menjelaskannya jaringan teroris dan kelompok radikal memiliki agenda untuk menciptakan instabilitas kamtibmas dan krisis ketidakpercayaan.

Mereka juga memanfaatkan momentum pemilu dan isu-isu yang muncul untuk propaganda mereka.

“Mereka menyebarkan ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila, Paham mereka juga tidak setuju dengan proses demokrasi,” jelasnya, Kamis, 1 Februari 2024.

Polda Jawa Tengah mengimbau agar masyarakat mewaspadai dan bersikap bijak dalam bermedia sosial.

“Kelompok-kelompok berpaham radikal memanfaatkan berbagai platform media terutama media sosial. Ini ancaman nyata bagi stabilitas kamtibmas,” katanya.

Kabid Humas berharap, kalangan muda selaku kelompok mayoritas pengguna media sosial turut berpartisipasi aktif memberikan suara dalam pemilu 2024.

Dan tidak terpengaruh konten hoax bernada radikalisme di media sosial.

“Jangan sampai golput apalagi tidak percaya dengan sistem demokrasi dan bersikap intoleran terhadap Kebhinekaan yang ada di Indonesia,” tegas Kabidhumas

Disebutnya, Polri bersama instansi terkait lainnya terus melakukan imbauan dan sosialisasi agar masyarakat cerdas bermedia sosial dan tidak hanyut oleh narasi-narasi negatif tentang pemilu yang beredar.

“Bila ada konten-konten negatif termasuk yang mengarah pada Radikalisme, SARA atau intoleransi, silahkan dilaporkan. Nanti akan segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.

sumber : suaramerdeka.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono