Boyolali – Empat orang komplotan pencuri beraksi siang bolong di Boyolali. Mengaku sebagai petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mereka memperdaya seorang nenek dan membawa kabur sejumlah perhiasan senilai puluhan juta rupiah.

“Saya di rumah bersama cucu saya yang masih TK,” kata korban, Sri Lestari (74), ditemui di rumahnya Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Kamis (18/7/2024).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB tadi. Berawal dari adanya empat orang yang bertamu ke rumah korban. Mereka mengetuk pintu rumah korban dengan keras. Korban pun saat itu tak langsung membukakan pintunya.

“Cukup lama tadi tidak saya bukakan, sekitar lima menitan. Karena saya juga takut terjadi sesuatu,” jelasnya.

Namun, tamu tak diundang itu terus mengetuk pintu dengan keras. Bahkan semua pintu diketuk. Hingga akhirnya korban akhirnya membukakan pintu.

Dari empat pelaku itu diketahui yang masuk menemui korban dua orang. Kemudian dua orang berada di luar. Tetapi yang satu lalu masuk ke rumah saat korban lengah ketika dialihkan perhatiannya oleh dua pelaku lainnya. Sedangkan satu pelaku lainnya tetap di jalan di depan rumah korban.

“Mereka mengaku petugas dari DLH, mengecek kebersihan lingkungan untuk persiapan peringatan 17-an (HUT Kemerdekaan RI),” kata korban.

Kedua pelaku itu pun tidak masuk rumah korban. Namun mengarahkan korban untuk mengobrol di kursi teras depan. Saat korban lengah itulah, satu pelaku yang semula di jalan langsung masuk rumah korban melalui pintu garasi.

Diduga, pelaku langsung masuk ke kamar milik korban. Lalu membuka lemari pakaian dan laci meja di kamar tersebut.

Salah seorang tetangga korban sempat melihat empat orang pelaku itu saat bertamu di rumah korban. Dia juga melihat saat satu pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu garasi. Setelah keluar, mereka pun terkesan tergesa-gesa.

Ketua RT setempat, Idha Purwaningsih, mengatakan kasus pencurian di rumah Mbah Sri itu baru diketahui sekitar pukul 11.00 WIB. Saat korban masuk kamar dan hendak mengambil amplop. Ternyata kondisi lemari dan laci meja sudah acak-acakan. Kotak berisi perhiasan sudah hilang.

Korban kemudian memberitahu tetangganya dan selanjutnya dilaporkan ke Ketua RT. Idha kemudian mendatangi rumah korban dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Boyolali Kota.

“Barang yang hilang satu kotak perhiasan, isinya antara lain liontin, giwang, gelang, kalung, cincin, bros. Nilai kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah,” kata Idha di rumah korban.

Pelaku diduga membuka secara paksa lemari pakaian milik korban. Karena tak ditemukan apa-apa, lalu membuka laci meja dan membawa kotak berisi sejumlah perhiasan itu.

Menurutnya, petugas dari Polsek Boyolali Kota juga sudah mendatangi rumah korban dan melakukan olah TKP. Sejumlah CCTV di kampung itu juga dicek.

Terpisah, Kapolsek Boyolali Kota, AKP Kuntadi Wijanarko membenarkan adanya laporan pencurian itu. Anggota sudah mendatangi rumah korban dan melakukan olah TKP.

“Kasus ini saat ini masih dalam lidik Unit Reskrim,” kata Kuntadi saat dimintai konfirmasi.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Arnanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia