Demak – Aksi pencurian menimpa sopir truk yang terjebak banjir lebih dari sepekan di jalan pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah. Onderdil, seperti spion hingga spidometer truk yang terendam banjir justru digondol maling. Kini puluhan truk tersebut mulai dievakuasi setelah banjir berangsur surut.

Sopir truk pengangkut ayam yang terjebak banjir di jalur pantura Demak mengalami kerugian akibat muatan ayamnya mati dan truk mengalami kerusakan setelah terendam banjir berhari-hari. Selain itu, onderdil kendaraan, seperti spion dan spedometer, serta barang di dalam kabin truk juga hilang dibobol maling.

Kondisi tersebut pun dialami para sopir truk lain dan terpaksa mereka harus bermalam di lokasi tak jauh dari truk demi menjaga muatan hingga barang-barang lainnya.

Hingga Kamis (15/2/2024), banjir yang merendam jalur Pantura pun berangsur surut meski masih terdapat sejumlah titik genangan hingga mencapai 50 sentimeter. Terlihat sejumlah kendaraan syarat muatan pun masih terbengkalai di tengah jalan karena mogok seusai terendam banjir hingga lebih dari 1 meter selama berhari-hari. Bahkan derasnya arus banjir pun terlihat membuat truk besar hingga tersapu melintang ke pinggir jalan.

Salah seorang sopir truk, Sholeh menceritakan saat banjir datang dia terjebak macet di tengah genangan banjir. Mendadak air dengan cepat langsung naik menenggelamkan truknya dan terpaksa dia harus bertahan di atas kabin truk 14 jam hingga berhasil dievakuasi relawan ke tempat yang lebih aman.

Saat berhari-hari menunggu surut, dia pun sempat mendapat keluhan sopir truk lain yang mengaku kehilangan barangnya saat mengungsi karena banjir cukup dalam. Beruntung kendaraannya aman dari aksi orang tak bertanggung jawab. Hanya saja, truknya harus bongkar mesin dan kerugian mencapai ratusan juta karena 30 ton beras yang diangku terendam banjir dan terancam membusuk.

“Waktu itu tinggal ini aja (atap truk). Ini saya membawa beras, iya yang paling bawah busuk. Ini bawa 30 ton,” ujar Sholeh sopir truk asal Bekasi.

Sementara, banjir yang berangsur surut dibantu alat berat serta para relawan satu pe rsatu truk mulai dievakuasi. Siswanto relawan BPBD Kabupaten Kudus menyebut, banyaknya truk sekitar puluhan kendaraan membuat proses evakuasi truk membutuhkan waktu cukup lama.

“Karena masih ada truk yang terbengkalai di tengah kita dari relawan-relawan mau membantu evakuasi truk itu untuk digeret keluar dari area genangan,” ungkap Siswanto.

Menurutnya, meski banjir berangsur surut tetapi kendaraan kecil, seperti sepeda motor diimbau untuk melewati jalan alternatif lain karena genangan masih berisiko. Selain itu, belum dibukanya jalan Pantura tersebut juga dikarenakan masih banyak warga yang mengungsi di pinggir jalan nasional tersebut.

Diketahui, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan membuat genangan mencapai lebih dari 1 meter dan melumpuhkan jalan nasional lebih dari sepekan. Selain itu, banjir juga menenggelamkan ratusan permukiman warga yang terpaksa membuat 22.000 jiwa mengungsi.

sumber : beritasatu.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono