Sunday, February 23, 2025
Berita

Polisi Investigasi Duel Pelajar SMKN 10 Semarang yang Berujung Maut

Semarang – Polisi masih menyelidiki kasus duel maut yang menewaskan seorang siswa SMK di Jalan Barito, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Polisi menyebut duel maut itu ‘satu lawan satu’.
Kapolsek Semarang Timur Iptu Andy Susanto mengatakan, duel maut yang melibatkan dua pelajar itu terjadi pada Rabu (12/2/2025) sekira pukul 18.30-19.00 WIB.

“Korban APW, pelajar SMK xx, alamat Kebonharjo Tanjung Mas, Semarang Utara,” kata Andy saat dihubungi awak media, Kamis (13/2/2025).

“Korban dan pelaku ini masih penyelidikan, duel satu lawan satu. Korban terkena bacokan, dibawa oleh saksi-saksi ke RS Pantiwilasa Citarum hari Kamis, 13 Februari 2025, jam 00.05 WIB dinyatakan meninggal dunia,” sambungnya.

Andy belum mengungkapkan kedua pelajar yang terlibat duel maut tersebut berasal dari sekolah mana saja.

“Bersama beberapa teman sekolah lainnya, janjian ketemu dengan pelajar SMK xx di Jalan Barito Depan SMK Dr Tjipto Semarang,” ujar dia.

Andy menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama Tim Resmob Sat Reskrim Polrestabes Semarang.

Berdasarkan keterangan saksi, para pelaku dan korban disebut membawa senjata tajam.

“(Korban dan pelaku bawa senjata tajam?) Info dari saksi begitu. Masih kita dalami,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden pembacokan terjadi di Jalan Barito, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Insiden tersebut mengakibatkan seorang siswa SMKN 10 Semarang, APW alias P (18) asal Tanjung Mas, tewas.

Penjelasan Warga Tanjung Mas

Ketua RT 4 RW 2, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Alimun (40), mengatakan seorang warga di wilayahnya itu meninggal usai dijemput remaja lainnya. Remaja itu diduga duel dengan sesama pelajar.

“(Korban) Sekolah di SMKN 10, perkapalan, kelas 3 SMA, besoknya ujian, sudah mau lulus. Saya takutnya ada balas dendam gitu,” Alimun saat ditemui detikJateng di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (13/2/2025).

“Intinya itu P dijemput teman sebaya, tapi info yang saya terima duelnya dengan anak yang usianya lebih dewasa. Katanya pihak lawannya nggak apa-apa,” sambung dia.

Ia mengatakan keluarga P sempat meminta mengecek CCTV yang ada di sekitar rumah, Rabu (12/2) malam. Sebab, kabar meninggalnya P begitu mendadak dan membuat keluarganya kaget.

“Iya betul (ada pembacokan), malam-malam pihak keluarga ke sini, mau lihat CCTV. Katanya anaknya diajak keluar temennya, keluar sehat kok tiba-tiba dikabari masuk rumah sakit,” kata Alimun.

Saat mengecek CCTV, diketahui P dijemput teman sebayanya menggunakan motor Beat pukul 18.17 WIB. Ia menyebut tak terlihat ada paksaan apapun saat momen penjemputan P.

P sempat dirawat dan dioperasi. Dini hari, nyawa korban tak tertolong. Korban meninggal dunia dengan beberapa luka di badan.

“Lukanya (bacok) di dada tembus ke paru-paru, dalam sekali, sampai punggungnya juga berdarah-darah. Jarinya putus tiga, jari tengah, jari kelingking, dan jari manis. Mungkin pake sajamnya parang panjang,” jelas Alimun.

Korban dimakamkan hari ini. Tampak ada beberapa warga setempat yang melayat di kediaman P. Pihak keluarga pun masih dalam kondisi berduka. Alimun mengungkap pihak sekolah juga sudah datang melayat.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 3,689