Sukoharjo – Polisi melakukan ekshumasi terhadap makam remaja berinisial MAN (16) warga Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo yang diduga tewas karena dikeroyok. Pembongkaran makam itu dilakukan untuk autopsi jenazah usai pihak keluarga melaporkan kasus pengeroyokan tersebut.

Petugas mulai melakukan ekshumasi sekira pukul 09.00 WIB di Makam Jati Kidul, Desa Bugel. Pihak keluarga seperti ayah korban, Adi Nugroho, dan tim kuasa hukum korban terlihat hadir di lokasi.

Garis polisi dipasang di jalan sekitar makam selama proses ekshumasi hingga proses autopsi. Sejumlah warga nampak menyaksikan proses ekshumasi dari luar garis polisi. Sekira pukul 10.15 WIB, tim medis meninggalkan lokasi makam. Meski demikian, kawasan makam tetap disterilkan oleh petugas kepolisian.

Ekshumasi ini dilakukan usai pihak keluarga melaporkan dugaan anaknya menjadi korban pengeroyokan kepada polisi. Kuasa hukum korban Waliana berhadap proses autopsi tersebut bisa membuat terang penyebab kematian korban.

“Pak Adi klien kami menghadiri, menyaksikan pembongkaran mayat (makam) almarhum untuk dilakukan autopsi. Biar nanti lebih jelas sebab akibatnya dari meninggalnya korban itu. Habis dari sini pembongkaran makam, mungkin dilanjutkan dari penyidik forensik ke Rumah Sakit Moewardi Solo, nanti kita ikut ke sana,” kata Waliana kepada awak media di Makam Jati Kidul, Rabu (9/10/2024).

“Setelah dari laporan kemarin, kami mendampingi korban untuk mengawal kasus ini supaya diusut tuntas siapa pelakunya. Karena ini nyawa, sudah melakukan pelanggaran hukum. kami serahkan kepada pihak kepolisian supaya ini diusut tuntas siapa ini pelakunya,” ujarnya.

Keluarga Laporkan Dugaan Pengeroyokan
Diberitakan sebelumnya, MAN diduga tewas akibat pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu (28/9) malam di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Selain MAN, dua pemuda berinisial DSA dan NIS juga menjadi korban pengeroyokan tersebut.

Video aksi pengeroyokan itu juga sempat beredar di grup-grup Whatsapp di Sukoharjo. Atas kejadian itu, keluarga korban kemudian melapor ke polisi.

“Korban (MAN) niatnya mau mancing, menurut informasi dari beberapa sumber. Dia menunggu temannya dua orang. Waktu itu memang terjadi keributan. Yang nanti lebih jelasnya polisi melakukan proses penyidikan dan penyelidikan,” kata Tim kuasa hukum keluarga MAN, Ratno Agustio Hortomo, kepada awak media di Masjid At-Ta’awun, Kelurahan Mandan, Sukoharjo, Selasa (1/10).

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukorjo, AKP Dimas Bagus Pandoyo, membenarkan jika keluarga korban telah membuat laporan. Saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

“Siang hari ini, dari Polres Sukoharjo, Sat Reskrim, menerima laporan dari ayah kandung dari anak yang meninggal di rumah sakit. Yang memang sementara ini masih dalam proses penyelidikan. Sehingga kami mohon untuk doanya, semoga terkait hasil dari penyelidikan ini dapat secara utuh membuat terang suatu tindak pidana,” kata Dimas.

Kasubsi Penmas Polres Sukoharjo, Bripka Eka Prasetia mengatakan ekshumasi itu dilakukan oleh tim dokter forensik RSUD dr Moewardi Solo. Dalam ekshumasi itu ada 70 personel yang dikerahkan untuk pengamanan di sekitar lokasi makam.

“Siang ini tadi Sat Reskrim mendampingi dokter spesialis forensik Rumah Sakit Moewardi Solo untuk dilakukan ekshumasi mayat dan otopsi mayat. Ekshumasi ini dalam rangka penyelidikan lebih lanjut terkait aduan yang dilaporkan oleh warga masyarakat kemarin. hasil ekshumasi atau autopsi ini akan dibuatkan visum et repertum dalam oleh pihak laboratorium forensik Rumah Sakit Moewardi,” jelas Eka.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai