SEMARANG – Nasib apes dialami Jonsun Wakum (31) pria warga Surabaya. Niatannya melerai perkelahian malah ikut menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang hingga babak belur dan masuk rumah sakit.

Merasa tidak terima, korban melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Semarang, belum lama ini. Melalui kuasa hukumnya dari DRS Law Firm, Setiawan menyebutkan, terduga pelaku pengeroyokan kliennya tersebut berjumlah sekitar sembilan orang dan diduga ada dari oknum TNI.

“Dilakukan sekelompok orang ini ada sipil dan yang sangat kami sayangkan dugaan keterlibatan oknum. Sebelum ke sini sempat bertemu penyidik dari denpom atau TNI yg menyatakan membenarkan ada anggotanya sedang dilakukan pemeriksaan kurang lebih empat orang,” ungkapnya usai pelaporan di SPKT Polrestabes Semarang, belum lama ini.

Baca juga: KPK Beri Bimtek Keluarga Berintegritas pada 35 Kepala Dinas
Peristiwa ini dialami kliennya bersama sopirnya, saat sedang makan soto di Jalan Pemuda, persisnya seberang jalan depan Hotel Louis Kienne, Kamis (25/7/2024). Kemudian, ada pengunjung lain yang cekcok dengan pelaku.

“Dan beliau berdua berusaha meredam, tetapi salah satu orang yang diduga mabuk dan diduga ada oknum juga mengaku anggota tidak terima karena sudah panas. Dan akhirnya oknum ini menelepon teman-temannya dan kemudian datang, lalu menghajar klien kami dan sopir,” jelasnya.

Akibat penganiayaan ini, korban babak belur hingga terkapar. Kemudian, korban dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang guna mendapatkan perawatan medis. Menurut Setiawan, Jonsun Wakum mengalami luka cukup parah hingga sempat tak sadarkan diri.

“Lebih parahnya karena saat sudah terkapar bersimbah darah diinjak injak. Beliau kaki pincang kemudian retak di hidung kemudian sekujur tubuh dan muka itu bersimbah darah,” beber Setiawan.

Laporan tersebut telah diterima, tertulis LP B no. 282/VII 2024 SPKT Polrestabes Semarang. Selanjutnya, juga akan melakukan pelaporan ke Denpom. Pihaknya berharap, pelaporan-pelaporan ini mendapat penanganan.

“Harapannya kita mendapatkan proses penegakan hukum karena masuk dalam ranah projusticia karena lewat kepolisian bukan pengaduan lagi,” kata dia.

Farid, sopir Jonsun yang juga menjadi korban mengaku cuma mau melerai. Lalu, ada anggota gak terima dan bersama teman-temannya langsung membabi buta.

“Kita mau melerai aja tiba-tiba yang ada satu anggota gak terima, nelpon temen-temennya, datanglah semua langsung hantam aja udah,” imbuhnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan akan meninjau terlebih pelaporan tersebut.

“Nanti kita cek biar diterima SPKT dahulu terus ke pimpinan,” katanya.

sumber: jogjojateng

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang