MALANG – Calon Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menawarkan program Ngalam Santun untuk memfasilitasi difabel. Hal ini disampaikannya dalam Debat Publik kedua yang digelar oleh KPU Kota Malang, Sabtu 9 November 2024.
Sebelumnya, Wahyu sempat disentil oleh rivalnya, Heri Cahyono atau Sam HC yang mengatakan bahwa kepemimpinan Wahyu sebagai Pj Wali Kota Malang belum berhasil menyediakan fasilitas bagi difabel di Sukun.
Dikatakan bahwa difabel di daerah tersebut sulit meraih akses tempat untuk pendidikan maupun mendapatkan dokter. Menanggapi hal tersebut, Wahyu berpendapat bahwa masa jabatannya sebagai Pj Wali Kota Malang hanyalah 10 bulan 17 hari.
“Ada batas waktu yang kami miliki dan kami sudah punya rencana dalam visi misi. Melalui Ngalam Santun untuk bisa memberikan perhatian lebih kepada difabel,” ujar Wahyu menanggapi.
Melalui Ngalam Santun tersebut, terdapat langkah-langkah yang ditempuh agar terwujudnya tingkatan yang sejajar antara difabel dan manusia lainnya. Termasuk untuk menyediakan sarana prasarana, maupun fasilitas yang memadai tanpa adanya diskriminasi.
“Dalam visi misi kami sudah membuat suatu kebijakan untuk bisa menindaklanjuti sebagai bentuk perhatian kami kepada disabilitas. Pada Ngalam Santun, kita akan membangun aksesbilitas di fasilitas umum, fasilitas sosial, dan transportasi publik yang ramah difabel,” tambahnya.
Dalam membangun sarana dan fasilitas yang memadai, diperlukan standarisasi tertentu untuk memudahkan akses difabel. Begitu pula dengan inklusifitas sosial ekonomi yang bertujuan menunjang kemandirian difabel.
Sumber: Ketik.co.id
Pilwakot Malang, Paslon Wali, Pasangan 1, Mbois, WALI, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Kodya Malang, Pemkot Malang, Pemerintah Kota Malang