Magelang – Keributan yang diduga tawuran antarkelompok terjadi di wilayah Magelang, tepatnya di Nepak, Mertoyudan. Keributan yang terjadi dini hari itu membuat warga terbangun dan tidak berani keluar rumah.
Insiden itu viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun instagram @liputan.magelang. “Ada kejadian apa nih smalem di Karet Kota Magelang??” tulis akun tersebut seperti dilihat detikJateng, Rabu (7/8/2024).

Di mana akun ini mengunggah direct message atau pesan dari warga yang mengeluhkan adanya dugaan tawuran.

detikJateng yang melakukan penelusuran menemukan lokasi keributan di Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Lokasi di jalan wilayah Nepak yang berbatasan langsung dengan wilayah Karet Kota Magelang.

Di mana lokasi ini jalan cukup sepi dan dekat persawahan. Kemudian di sebelah selokan atau saluran air rumah warga yang masuk wilayah Karet, Kota Magelang.

Di lokasi nampak ceceran pecahan kaca diduga dari botol minuman. Selain itu, ada juga bebatuan dan patahan batu bata.

Warga sekitar lokasi kejadian yang mendengar adanya keributan tersebut seketika terbangun. Dia terus melihat kejadian tersebut dari balik jendela rumahnya.

“Saya tidur di atas (lantai atas mendengar) teriakan. Saya (dengar) nggak tahu besi atau apa, di jalan (digaretkan di jalan hingga menimbulkan bunyi). Sekitar jam 01.30 sampai 01.54 belum selesai (tawuran),” kata Nur C (47) kepada wartawan di rumahnya Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Rabu (7/8/2024).

“Teriakan itu ngumpat-ngumpat, nggak jelas karena agak jauh. Terus sekitar jam 02.00, ada mobil entah polisi atau siapa saya nggak tahu,” ujarnya.

Pihaknya pun tidak mengenali mereka yang diduga tawuran tersebut. Termasuk berapa jumlah orang yang terlibat. Karena melihat hanya sekelebat.

Warga lainnya yang rumahnya hanya dipisahkan dengan selokan air dengan jalan mendengar keributan tersebut. Mereka pun terbangun dari tidur karena keributan yang ditimbulkan.

“Sekitar jam 02.00, saya bangun (tidur) dengar ramai-ramai. Sama suara pedang (digaretkan di jalan). Sama teriak-teriak dibunuh,” kata seorang ibu warga di sebuah perumahan yang enggan disebut namanya.

Pihaknya pun tidak berani keluar dari kamarnya karena ketakutan. Kemudian, sekitar pukul 02.15 WIB, ada mobil patroli polisi.

“Setelah ada patroli jadi sepi (bubar). Sering (kejadian), jadi warga ketakutan keluar,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Mertoyudan AKP Winadi membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat polisi tiba di lokasi, kejadian sudah bubar.

“Baru diselidiki. (Datang) Sudah bubar,” katanya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo