Klaten – Ratusan pesilat berkumpul di lokasi pembacokan dan pembakaran motor anggotanya yang terjadi beberapa waktu lalu. Massa berdatangan di Jalan Raya Cokro-Delanggu, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten untuk melakukan laku pepe.
Pantauan detikJateng di lokasi, massa yang kebanyakan berpakaian hitam khas perguruan silat berdatangan sekitar pukul 13.00 WIB. Ada yang datang mengendarai sepeda motor, ada pula yang menggunakan mobil.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Kami percaya kepada Polri, tangkap pelaku. Usut tuntas tangkap pelakunya, save PSHT” dan spanduk lainnya. Terlihat, massa menggunakan setengah badan jalan untuk berjajar agar tidak mengganggu pengguna lalu lintas.

Aparat kepolisian dan TNI juga berjaga di lokasi yang berada di tepi Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo itu. Massa sempat menutup jalan sekitar lima menit untuk membacakan pernyataan sikap dan doa.

“Yang kita lakukan hari ini adalah laku pepe, kita menjemur diri sebagai kearifan lokal kita ketika kita mencari keadilan. Semoga permasalahan ini segera terselesaikan,” ungkap kuasa hukum dari LKBH dan Biro Hukum PSHT, Asror Mukti Adi, kepada wartawan di lokasi, Sabtu (20/7/2024) siang.

Menurut Asror, pihaknya mendorong Polres Klaten segera menangkap dan mengungkap motif pelaku. Apalagi, menurutnya insiden penganiayaan semacam itu bukan pertama kalinya terjadi.

“Insiden ini sudah tidak hanya sekali dua kali terjadi, tapi beberapa kali terjadi. Tapi kali ini yang korban saudara Murdiyanto ini terungkap dengan baik sehingga tidak ada lagi kejadian semacam ini,” jelas Asror.

Ketua PSHT Cabang Klaten, Widiyanto menyatakan aksi tersebut merupakan aksi solidaritas untuk mengingat aksi penganiayaan yang menimpa anggotanya. Kegiatan itu juga untuk mendorong pihak kepolisan agar bisa segera mengungkap kasusnya.

“Kita mendorong pihak kepolisan untuk bisa segera mengungkap, menemukan, dan menangkap pelaku penganiayaan saudara kami. Ini diikuti sekitar 500 orang dari ranting terdekat tidak semua ranting di Klaten,” jelas Widiyanto.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Klaten Kompol M Aslam, mengatakan pihak kepolisian telah diberitahu terkait aksi doa dan solidaritas itu. Polisi juga melakukan penghalauan ketika jalan hendak ditutup.

“Tadi sempat menutup jalan sekitar lima menit langsung kita halau untuk membuka jalan. Ini aksi solidaritas dan mendoakan agar korban cepat sembuh dan polres segera bisa mengungkap, dan kasus ini masih penyelidikan,” terang Aslam kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, seorang pesilat asal Desa Tambak, KecamatanMojosongo,Boyolali berinisial M (45) menjadi korban pengeroyokan. Korban dibacok hingga luka parah dan tangan kanannya harus diamputasi. Sepeda motornya pun juga dibakar.

Adapun salah satu saksi, Tri (19) mengaku tidak melihat secara langsung kejadiannya. Menurut Tri, saat itu dia tengah memancing belut bersama beberapa orang lain di sekitar lokasi.

“Saat itu saya pas mancing belut di sawah dengar seperti suara tabrakan atau motor jatuh kecelakaan,” kata Tri kepada detikJateng, Minggu (14/7/2024).

Saat, itu, Tri bersama beberapa pemancing mencoba untuk melihat kejadian itu. Namun, beberapa orang di lokasi kejadian, diduga pelaku pengeroyokan, melarang mereka mendekat.

“Saya mendekat lari untuk menolong. Belum sampai lokasi, masih cukup jauh ada orang teriak katanya yang tidak berkepentingan tidak boleh mendekat,” kata Tri.

Korban yang merupakan pesilat dibacok hingga luka parah dan sepeda motor Supra nomor polisi AD 2396 VM miliknya dibakar.

“Kronologisnya korban pulang dari kegiatan pengesahan warga baru atau anggota baru di GBK (Graha Bung Karno) Klaten. Korban pulang lebih awal karena ada keperluan,” ungkap kuasa hukum korban, Asror Mukti Adi kepada detikJateng saat diminta konfirmasi, Sabtu (13/7/2024) sore.

Sumber : www.detik.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia