BeritaJelajah

Selama Ramadhan, Wakil Katua MUI Jateng Minta Pemda Tertibkan Warung dan Tempat Hiburan

Semarang – Umat Islam saat ini tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 Hijriyah, meski terdapat perbedaan awal Ramadhan, para Kiai dan Ulama telah berpesan agar hal ini tidak menyurutkan semangat beribadah dan rasa persaudaraan antar umat Islam.

Sebagai bentuk toleransi terhadap umat Islam yang sedang berpuasa banyak toko dan warung diminta untuk menyesuaikan diri , termasuk juga tempat hiburan.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jateng, Ustads. Prof. Dr.KH. Ahmad Rofiq, MA berharap para Pimpinan Daerah dapat menertibkan tempat hiburan selama Bulan Suci Ramadhan, Jumat (8/4/2022).

“Kita semua berharap para Pimpinan Daerah bisa menghimbau para pengusaha tempat-tempat hiburan dan warung makan untuk memahami dan berempati kepada saudara-saudara kita yang sedang berpuasa,”terang KH. Ahmad Rofiq.

“Bukan berarti warung-warung semua harus tutup, Laa nanti kalo ada para musafir yang datang dari luar kota kalo pingin makan bagaimana? Tentu ini harus diatur dengan baik,” lanjutnya.

Imbauan ini menurut KH. Ahmad Rofiq bukan berarti umat yang sedang berpuasa minta dihormati, namun ini sebagai pendewasaan di dalam hidup beragama baik yang se-agama maupun yang beda agama tetap harus menjunjung tinggi keharmonisan dan saling menghormati.

“Insyaallah kita semua mantep menjalankan ibadah puasa, karena ini adalah tamu yang kita tunggu-tunggu sejak kita beada di bulan Rajab kita sudah berdoa kepada Allah, Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, Sya’ban dan sampaikanlah umur kami di bulan Ramadhan,”tuturnya.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfiroh bulan dimana umat muslim dibebaskan dari api neraka, bulan Ramdhan juga sebuah momentum dimana pahala dilipat gandakan, setan dibelenggu dan pintu surga di buka selebar-lebarnya.

Untuk itu jangan menodai bulan suci ini dengan perbuatan-perbuatan yang jauh dari Ajaran Islam yang menyejukkan dan damai serta jauh dari kekerasan, intoleransi dan radikalisme.

Related Posts

1 of 59