Pekalongan – Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengungkapkan tanggul buatan pabrik yang jebol dan menyebabkan banjir bandang di Pekalongan ternyata terbuat dari tanah. Diketahui musibah itu bahkan menewaskan ibu dan anak.
“Sementara analisa (penyebab) kenapa kolam resistensi ini jebol karena tanggul masih terbuat dari tanah yang dipadatkan sehingga mengakibatkan melimpahnya air yang melebihi kapasitas hingga tanggul jebol ini yang mengakibatkan banjir bandang dan melimpas ke pemukiman,” kata Nana Sudjana di Pekalongan, Kamis (14/3/2024) malam.

Kini Pemkab Pekalongan juga telah mengambil langkah agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas musibah ini dan membayar seluruh kerugian warga.

“Dari Pemda kabupaten Pekalongan sudah melakukan langkah-langkah dan mengundang dan mempertemukan dengan warga, perusahaan mereka akan membiayai seluruh kerugian,” jelas Nana.

Selain itu, pihak Pemprov Jateng juga akan melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut, meskipun lokasi pabrik dikatakan sudah sesuai dengan tata ruang.
“Kami akan terus melakukan langkah-langkah, penyelidikan terhadap persoalan ini. Nanti dari Polda yang akan menangani terkait dengan masalah ini,” ungkap Nana.

“Jadi memang untuk pabrik sepatu sendiri memang kawasannya untuk industri, memang sesuai dengan tata ruangnya untuk industri,” lanjutnya.

Ia menambahkan, dari masukan BMKG diprakirakan hujan akan terus terjadi dari Maret hingga April. Agar tidak meluas dan terjadi hal yang serupa, pihaknya Senin lusa akan melakukan rapat sebagai langkah untuk melakukan antisipasi, termasuk rekayasa cuaca.

“Jadi sesuai dengan masukan dari BMKG bahwa antara Maret April ini akan terjadi cuaca yang memungkinkan hujan ini akan terus terjadi,kami terus melakukan koordinasi,” ujar Nana.

“Hari Senin, kami akan lakukan rapat di Pemprov, mereka akan antisipasi kemungkinan cuaca yang akan terjadi khususnya di Demak Semarang dan Pekalongan, Termasuk modifikasi cuaca ini akan kita bahas,” jelasnya.

Terkait masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi, pihaknya menghimbau pada warga masyarakat yang mengungsi untuk tidak kembali ke rumah terlebih dahulu. Nana juga telah berkunjung ke posko pengungsian bersama Pangdam IV Diponegoro pada Kamis (14/03) malam.

“Ada 85 pengungsi yang masih kita tampung pengungsian, tetapi sebagian ada yang pulang ke rumah, dalam rangka membersihkan. Kami harapkan malam ini karena situasi belum menentu kita harapkan mereka masih tetap di pengungsian,” ucapnya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono