Demak–Banjir yang melanda Kabupaten Demak hingga Jumat (9/2/2024) masih merendam jalan raya Pantura Karanganyar, perbatasan Demak dan Kudus.

Sepuluh titik tanggul jebol belum bisa tertangani.

Penanganan tanggul menunggu air sungai surut.

Kendaraan yang terjebak banjir hingga kini masih belum bisa dievakuasi.

Seperti diketahui, tanggul jebol Sungai Wulan melengkapi jebolnya beberapa tanggul sungai lainnya yang berbeda lokasi.

Hingga kemarin ada 10 titik tanggul jebol.

Bupati Demak dr Eisti’anah merasa berat menangani tanggul-tanggul sungai yang jebol itu. Karena itu, Pemkab Demak berharap ada bantuan penanganan tanggul jebol dari pemerintah pusat.

“Terus terang, kalau ditangani daerah semua tidak mampu. Harus ada penanganan dari pusat,” ujar bupati.

Bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi sangat berarti dalam penanggulangan bencana banjir di Demak.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho menyampaikan, banjir bandang di Demak, termasuk yang menenggelamkan jalan Pantura Demak timur dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Wali sejak 5 Februari lalu.

Intensitas hujan sangat tinggi di wilayah hulu atau selatan Demak.

Akibatnya, beberapa tanggul sungai tidak mampu menahan atau menampung derasnya aliran air.

“Sejumlah tanggul sungai pun jebol seperti tanggul Sungai Wulan,” katanya.

Hingga kemarin, data BPBD mencatat ada 32 desa di 7 kecamatan yang terdampak banjir. Sebanyak 17.264 kepala keluarga (KK) atau 66.965 jiwa yang menjadi korban banjir.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono