Grobogan – Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa MTs Fatul Ulum menganiaya siswa lainnya tersebar di media sosial. Kejadian itu diduga lantaran balas dendam karena korban disebut sempat menganiaya siswa lainnya.
Video tersebut salah satunya diunggah akun @beritasemaranghariini. Seorang siswa yang mengenakan seragam pramuka tampak memukul dan menendang siswa lainnya hingga terjatuh di semak-semak.

“Laporan kejadian video viral tentang dugaan penganiayaan di belakang sekolah MTs Fatul Ulum Pandanharum,” tulis akun @beritasemaranghariini seperti dilihat detikJateng, Kamis (26/12/2024).

Dalam video tersebut, tampak ada tiga siswa yang masuk dalam kamera. Namun, hanya seorang siswa yang terus menendang korban hingga tersungkur.

“Teradu melakukan penganiayaan dengan cara menendang kaki kanan dan kiri 4 kali, mengenai tubuh korban sehingga jatuh ke semak-semak,” tulis akun tersebut.

“Teradu menendang lagi 1 kalu mengenai kepala korban sehingga terbentu ke tembok kemudian teradu meninggalkan lokasi kejadian,” sambungnya.

Dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengatakan tindakan kekerasan oleh siswa itu terjadi di MTs Fathul Ulum 1, Kecamatan Pandanharum, Kabupaten Grobogan, Minggu (15/12).

“Jadi awalnya korban anak ini diajak ketemuan di belakang MTs nya itu untuk dipertemukan dengan teradu anak. Karena ada cerita sebelumnya bahwa si korban anak ini diduga melakukan pemukulan juga terhadap siswa MI,” kata Agung saat dihubungi detikJateng, Kamis (26/12).

Agung menjelaskan, korban dengan inisial RA (13) itu tengah duduk di kelas 8 MTs Fathul Ulum. Siswa MI yang diduga sempat ia pukul itu kenal dengan teradu, MF (13) yang masih kelas 7 di MTs Fathul Ulum.

“Kebetulan siswa MI ini kenal dengan terduga pelaku anak. Jadi cerita, gara-gara cerita itu kemudian si terlapor anak ini perjanjian untuk ketemu di belakang sekolah mereka,” jelasnya.

Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil visum korban untuk mengetahui luka-luka yang dialami korban. Kasus tersebut juga telah dilaporkan oleh orang tua korban, Selasa (24/12).

“Saksi ada lima orang, pelapor selaku orang tua dari korban itu sendiri, kemudian korban anak, kemudian orang tua dari teradu anak, teradu anak itu sendiri, dan yang ngevideo. Sudah dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.

Saat ini, kata Agung, korban sudah dalam kondisi baik. Berdasarkan keterangan para saksi, sementara hanya ada satu teradu dalam kasus tersebut.

“Selanjutnya kita nanti akan berkoordinasi dengan lapas, karena ini antara pelaku dan korban ini juga sama-sama anak. Jadi melibatkan lapas untuk penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.

Sumber : www.detik.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo