Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Merapi-Merbabu. Tepatnya di jalan penghubung Desa Suroteleng- Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Tanah bercampur batu dan rumpun bambu menutup total akses jalan yang menghubungkan Desa Suroteleng dan Samiran.

Pembersihan material longsor dilakukan secara manual. Melibatkan relawan, masyarakat dan tim reaksi cepat BPBD Boyolali, Selasa (23/1/2024).

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Boyolali Suratno melalui Kasi Kedaruratan Rima Kusuma Prasetyaningrum menjelaskan, longsor terjadi sekira pukul 13.40, Senin (22/1/2024).

Sebelumnya, pada Jumat lalu, longsor juga terjadi di jalur yang sama. Tebing di tepi jalan longsor dan menutup jalan desa.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. “Penyebab longsor karena hujan deras dan tanah labil. Dilakukan gotong royong untuk pembersihan material longsor,” Selasa (23/1/2024).

Ditambahkan Rima, kondisi jalan penghubung antardesa dikelilingi tebing dan jurang. Kondisi tanah labil dan rawan longsor.

Pembersihan material longsor dilakukan secara manual karena mini ekskavator milik BPBD tak bisa menjangkau lokasi kejadian. Itu karena medan yang curam.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, #KerenTanpaKnalpotBrong, #JatengBebasKnalpotBrong, #StopKnalpotBrong