MALANG KOTA – Pembahasan transisi kepemimpinan sudah dilakukan Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan dengan Wali Kota Malang terpilih Wahyu Hidayat.
Pembahasan tersebut berlangsung pada Selasa malam (24/12).
Hasilnya, Wahyu bakal fokus melanjutkan dan melengkapi 11 program prioritas Iwan.
Program prioritas itu meliputi revitalisasi Pasar Besar Malang, pembangunan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS), penanganan banjir di kawasan Jalan Soekarno Hatta, pengadaan lahan parkir Kajoetangan Heritage, dan pengembangan Malang Creative Center (MCC) beserta UMKM.
Kemudian ada rehabilitasi SD dan SMP, pemberian bantuan sosial terpadu, realisasi anggaran, optimalisasi pajak bumi dan bangunan, revitalisasi Alun-Alun Merdeka, hingga penyelenggaraan Porprov Jawa Timur 2025.
Wahyu tidak merasa ada kesulitan untuk melanjutkan 11 program prioritas tersebut.
Sebab, beberapa program diantaranya sudah dimulai saat dia menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang.
Sebagai contoh di bidang pendidikan.
Wahyu pernah menjalankan program revitalisasi sekolah, pemberian seragam gratis, dan beasiswa.
“Sebelumnya sudah pernah saya lakukan. Saat kembali menjabat nanti akan saya tambahkan jumlahnya,” ucapnya.
Untuk program 1.000 event, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan sudah menggelar sport tourism jamboree sepeda lipat nasional.
Ke depan, Wahyu tinggal menambah berbagai event lain seperti Porprov Jawa Timur 2025 dan HUT Kota Malang ke-111.
Demikian pula untuk penanganan sampah.
Pada tahun 2026 mendatang, Pemkot Malang akan merealisasikan program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP).
Salah satunya dengan menata TPS.
Tahun depan pemkot juga akan mulai melanjutkan penataan Pasar Besar Malang.
Namun, untuk sementara pihaknya meminta Iwan agar melakukan pendekatan terlebih dahulu ke pedagang.
Dengan demikian bisa segera ditemukan kesepakatan antara pemkot dan paguyuban pedagang.
Meski revitalisasi Pasar Besar Malang membutuhkan biaya besar, Wahyu tetap memberi perhatian pada pasar lain.
Misalnya Pasar Gadang dan Pasar Blimbing.
”Kedua pasar tersebut sebenarnya sudah siap ditata, tetapi saya masih harus melanjutkan kesepakatan dengan investor,” jelasnya.
Prioritas lainnya adalah evaluasi terhadap birokrasi.
Sejauh ini, Wahyu menilai organisasi perangkat daerah (OPD) sudah baik.
Namun ada beberapa OPD yang rencananya dievaluasi.
Seperti Dinsos-P3AP2KB, DPMPTSP, dan Satpol PP. Ketiga dinas tersebut akan ditata kembali agar lebih efektif.
Tak hanya melakukan penataan OPD, pada 2025 mendatang ada beberapa pejabat eselon II B yang pensiun.
Yakni dua asisten pemerintahan dan tiga kepala dinas.
“Karena ada potensi pejabat yang akan pensiun, tentu perlu evaluasi lagi,” terangnya.
Satu prioritas lain adalah penyediaan dana untuk RT senilai Rp 50 juta.
Tahun depan, Wahyu akan menyusun peraturan wali kota yang mengatur soal dana tersebut agar bisa direalisasikan pada 2026.
Untuk mematangkan seluruh program prioritas, Wahyu juga berencana menggelar pertemuan rutin dengan Iwan.
Pertemuan itu dijadwalkan setiap minggu.
”Lalu seiring berjalannya pemerintahan, akan ada think tank atau tim yang membantu merealisasikan program prioritas,” tandas nya
Sumber : malang.jawapos.com
Pilwakot Malang, Paslon Wali, Pasangan 1, Mbois, WALI, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Kodya Malang, Pemkot Malang, Pemerintah Kota Malang